Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Petisi Perpanjangan Tarif Tebusan 2 Persen "Tax Amnesty"

Kompas.com - 21/09/2016, 15:41 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo belum lama ini membuat petisi di change.org terkait permintaan perpanjangan periode pertama program amnesti pajak atau tax amnesty dengan tebusan sebesar dua persen.

Alasannya, menurut Yustinus adalah karena pemahaman masyarakat masih sangat minim akibat sosialisasi tax amnesty yang mepet. Sehingga, dibutuhkan perpanjangan waktu dengan tarif tebusan paling rendah.

Menurut Yustinus, masyarakat yang ingin ikut dalam program tax amnety sangatlah banyak. Apalagi periode pertama ini tebusan amnesty pajak masih di angka dua persen.

"Masyarakat yang berminat ikut banyak, tapi waktu yang tersisa tinggal sembilan hari untuk tarif yang terendah," ucap Yustinus di Jakarta, Rabu (21/9/2016). 

Oleh sebab itu, periode pertama dengan tebusan dua persen sangatlah perlu diperpanjang, agar masyarakat memiliki waktu dan pemahaman yang matang untuk mengikuti program tax amnesty.

"Perlu diperpanjang, antrian masyarakat yang ingin ikut masih panjang," tandas Yustinus.

Pemerintah Belum Memutuskan

Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan adanya anggapan bahwa sosialisasi tax amnesty terlambat karena waktu sosialisasi pendek, menjadi salah satu hal yang mengganggu pelaksanaan program ini .

Seperti dikutip dari situs Setkab.go.id, Pramono menegaskan, Presiden sampai hari ini belum memutuskan apakah perlu melakukan amandemen ataupun perubahan terhadap waktu pelaksanaan tax amnesty.

Seperti diketahui, ada tiga periode pelaksanaan dengan tarif tebusan berbeda, yakni periode September, periode Desember, dan periode Maret.

“Karena ini sudah berjalan maka ditunggu saja. Yang jelas pemerintah memberikan kemudahan bagi calon-calon yang akan mendeklarasikan atau repatriasi, kemudian dananya ada di luar negeri, yang administrasinya masih ada kekurangan, maka itu akan dipermudah,” jelas Pramono.

Kemudahannya, ujar Pramono, yakni calon peserta bisa melaporkan dulu kepada Dirjen Pajak berapa jumlah yang akan dilaporkan. Lalu, administrasinya nanti akan dilakukan perbaikan kemudian.

"Dengan demikian, mereka bisa melaporkan dan mendapatkan kemudahan masih dalam periode September," pungkas Pramono. (Baca: Respons Positif, Dana "Tax Amnesty" Bertambah Rp 2 Triliun Per Hari)

Kompas TV Dana Amnesti Pajak di BCA Capai Rp 8,7 Triliun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com