Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suku Bunga Tetap, Bauran Kebijakan BI Dinantikan

Kompas.com - 20/01/2017, 10:28 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan
 BI 7 day (reverse) repo rate sebesar 4,75 persen. Apa sebenarnya dampak dari tetapnya suku bunga acuan BI ini?

Ekonom Bahana Securities Fakhrul Fulvian mengatakan, sebenarnya saat ini merupakan fase untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. {asalnya, tekanan nilai tukar dan defisit transaksi berjalan tidak lagi terlalu mengkhawatirkan.

"Sepertinya bank sentral masih mempertahankan suku bunga di level saat ini untuk melihat perkembangan inflasi setelah kenaikan tarif listrik," kata Fakhrul dalam ulasan tertulisnya ke Kompas.com, Jumat (20/1/2017). 

Sebagaimana diketahui pemerintah mengerek tarif tegangan listrik untuk 18,8 juta pelanggan dengan daya 990 volt ampere (va) pada awal tahun ini.

Sebagai dampaknya, diperkirakan inflasi pada Januari sebesar 0,15 persen, dan pada akhir tahun mencapai 3,8 persen (lebih tinggi dari 2016 yang sebesar 3,02 persen).

Meski suku bunga dipertahankan, Fakhrul melihat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, BI sebenarnya sudah memberikan sinyal akan menggunakan bauran kebijakan makro-prudensial, yang diumumkan saat perhelatan tahunan bankers dinner akhir tahun lalu.

BI berencana memberlakukan pembayaran GWM secara rata-rata atau secara teknikal disebut averaging GWM, guna memberikan fleksibilitas kepada bank dalam mengatur likuiditasnya mulai pertengahan 2017.

"Bahana memperkirakan BI akan memberikan penjelasan detil tentang kebijakan ini sebelum diberlakukan," lanjut Fakhrul.

Sebagaimana diketahui, tahun lalu saja kredit perbankan hanya tumbuh 10 persen. Tahun ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mematok target pertumbuhan 13 persen.

Menurut dia, bila BI ingin pertumbuhan kredit double digit, perlu ada pelonggaran peraturan GWM dalam bentuk yang sesuai bagi perbankan.

"Supaya bank memiliki keleluasaan untuk memberikan kredit di tengah risiko kredit yang belum pulih karena masih seretnya perekonomian," imbuh Fakhrul.

Menurut dia, lebih aktifnya bank dalam penyaluran kredit akan mendorong pencapaian targer pertumbuhan ekonomi 5 persen-5,4 persen.

Estimasi ini sesuai dengan perkiraan Bahana, yakni pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen. 

Besaran estimasi pertumbuhan tersebut seiring dengan perbaikan harga komoditas yang akan memberikan dampak positif ke kinerja ekspor.

Kompas TV Bank Indonesia Tahan Suku Bunga Acuan di 4,75%
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com