Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhirnya, Jalan Tol yang Tak Terlalu Mulus Itu Kelar Juga..

Kompas.com - 15/04/2017, 21:15 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Siang ini, Sabtu (15/4/2017), Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan jalan tol akses Tanjung Priok, di Jakarta Utara.

Turut mendampingi Presiden Jokowi ada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, serta pejabat lain.

Selaiknya jalan baru, fisik jalan bebas hambatan sepanjang 11,4 kilometer (km) itu nampak mulus dan aspalnya masih hitam pekat.

Presiden Jokowi dan kedua menterinya terlihat berjalan-jalan di ruas tol di sekitar panggung peresmian usai memberikan sambutan. Yang lebih menarik, jalan tol ini juga dilengkapi dengan sound barrier atau penghambat suara dari fiber glass.

Pertimbangan pemasangan sound barrier itu dikarenakan tol akses Tanjung Priok ini terletak lumayan cukup dekat dengan RSUD Koja, Jakarta Utara.

Sound barrier atau noise barrier atau juga dikenal dengan istilah soundproof fencing .

Fitur tersebut menurut Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Ari Setiadi Moerwanto, memang sengaja dibangun untuk mengurangi tingkat kebisingan yang dihasilkan oleh kendaraan yang melintas.

Dengan demikian, orang-orang yang ada di rumah sakit tidak terganggu.

Bisa dibayangkan betapa mulus dan ramah lingkungannya jalan tol ini, bukan?

Tetapi ternyata proses pembangunannya tak semulus fisiknya ketika beroperasi mulai hari ini. Presiden Jokowi dalam sambutannya ingat betul proses pembangunan jalan tol itu, tidak terlalu mulus.

Bahkan jalan terjal itu sudah dia rasakan sejak menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

“Saya ingat sekali saat saya menjadi Gubernur, saya tidak ingat sudah berapa kali saya mengurusi jalan tol ini karena pembebasan lahan,” kata Jokowi.

“Saya ingat sekali, terakhir (kalinya), yang urusan pembebasan lahan ada di pojok sana. Sehingga kita mundur mungkin hampir 2,5 tahun. Jadi jalan ini mundur karena pembebasan lahan,” imbuhnya.

Jokowi bersyukur karena beberapa kali turun ke lapangan, akhirnya urusan pembebasan lahan itu selesai. Namun, masalah kembali muncul. Ada kesalahan spesifikasi atau gagal konstruksi 69 tiang.

“Ada 69 tiang yang harus dipotong. Diganti tiang yang benar. Mungkin mundur 5-6 tahun,” kata suami Iriana Widodo ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com