Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tetapkan Bunga Sembarangan, Tujuh Bank Besar Ini Bayar Denda Rp 4,29 Triliun

Kompas.com - 04/05/2016, 09:44 WIB
Aprillia Ika

Penulis

Sumber Reuters

NEW YORK, KOMPAS.com - Tujuh bank terbesar di dunia setuju membayar 324 juta dollar AS atau sekitar Rp 4,29 triliun (kurs Rp 13.267,50 per dollar AS) untuk menyelesaikan tuntutan perusahaan swasta di Amerika Serikat (AS).

Sebelumnya, tujuh bank tersebut dituduh mengenakan bunga secara sembarangan yang digunakan di pasar derivatif senilai 553 triliun dollar AS.

Penyelesaian sengketa ini dipaparkan ke publik pada Selasa (3/5/2016), yang memerlukan persetujuan pengadilan, menyelesaikan klaim antitrust melawan Bank of America Corp, Barclays Plc, Citigroup Inc, Credit Suisse Group AG, Deutsche Bank AG, JPMorgan Chase & Co dan Royal Bank of Scotland Group Plc.

Awalnya, beberapa perusahaan dana pensiun memperkarakan 14 bank melakukan konspirasi pada pengenaan benchmark "ISDAfix" untuk keuntungan mereka sendiri, sejak 2009-2012.

Perusahaan dan investor menggunakan "ISDAfix" untuk mematok harga transaksi swap, mortgage real estate komersial serta penjaminan utang terstruktur.

Aktivitas ilegal yang dilakukan 14 bank, seperti dituduhkan, misal eksekusi perdagangan yang terburu-buru sebelum suku bunga ditentukan saban hari, bernama "banging the close."

Akibatnya, broker Inggris ICAP Plc harus menunda perdagangan sampai mereka memindahkan "ISDAfix" di tempat yang diinginkan, dan mencatatkan bunga yang tidak merefleksikan aktivitas pasar.

Dari penyelesaian ini, rincian pembayaran yakni 52 juta dollar AS dari JPMorgan. Kemudian sebanyak 50 juta dollar dari Bank of America, Credit Suisse, Deutsche Bank dan RBS.

Lalu sebanyak 42 juta dollar dari Citigroup dan 30 juta dollar dari Barclays.

Sementara bank yang belum menyetujui pembayaran antara lain BNP Paribas SA, Goldman Sachs Group Inc, HSBC Holdings Plc, Morgan Stanley, Nomura Holdings Inc, UBS AG, Wells Fargo & Co dan ICAP.

Kompas TV Apa itu Panama Papers?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com