Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temuan Sidak Mendag di Sejumlah Pasar: Harga Sejumlah Komoditas Masih Tinggi

Kompas.com - 16/09/2016, 13:02 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pasar Grogol, Jakarta Barat, menjadi tujuan pertama Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita melakukan inspeksi, setelah pada pekan lalu mengeluarkan aturan mengenai harga acuan pembelian di petani dan harga acuan penjualan di konsumen.

Ada tujuh komoditas yang diatur pemerintah dalam Permendag No. 63 Tahun 2016 tersebut meliputi beras, jagung, kedelai, gula, bawang merah, cabai, serta daging.

Namun meski sudah ada harga acuan, nyatanya harga sejumlah komoditas di Pasar Grogol masih di atas harga acuan tersebut.

Untuk daging sapi misalnya, salah seorang pedagang, Aji menyebut harga daging sapi segar bagian paha belakang masih di kisaran Rp 120.000 per kilogram (kg), alias lebih tinggi dibandingkan harga acuannya di level Rp 105.000 per kg.

Pedagang lain menyebutkan, harga karkas atau daging sapi dengan tulang yang diperoleh dari rumah potong atau harga kulakannya masih tinggi mencapai Rp 90.000 per kg.

Harga jual sampai ke tangan konsumen pun masih di kisaran Rp 115.000 per kg.

Di lapak lain, pedagang sayur Sunardi (41) menyebutkan harga bawang merah masih mahal mencapai Rp 37.000 per kg.

Harga bawang merah ini juga masih di atas harga acuan bawang merah yang sebesar Rp 32.000 per kg.

Namun begitu, Sunardi mengakui ada penurunan harga dibandingkan beberapa pekan sebelumnya yang menacapai Rp 45.000 hingga Rp 50.000 per kg.

“Bawang itu stabilnya di Rp 20.000 sampai Rp 25.000 per kg. Saya enggak tahu kenapa ini enggak stabil,” kata Sunardi kepada wartawan, Jumat (16/9/2016).

Komoditas hortikultura lain yang harganya masih mahal yakni cabai rawit merah tembus Rp 35.000 per kg dan cabai merah besar yang mencapai Rp 45.000 per kg.

Harga acuan untuk cabai rawit merah yaitu Rp 29.000 per kg, sedangkan untuk cabai merah besar yaitu Rp 28.500 per kg.

Menurut Sunardi, naik-turunnya harga komoditas sangat tergantung pada pasokan dari pasar induk. Ia mengaku biasa kulakan di pasar Kramat Jati, Jakarta.

“Kalau di sana stok banyak, bisa turun (harganya). Kalau stok sedikit, ya pasti naik (harganya),” kata Sunardi.

Enggartiasto yang dalam inspeksi tersebut didampingi Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan Oke Nurwan, mengklaim, harga sejumlah komoditas di Pasar Grogol tidak mengalami gejolak signifikan.

“Ada kecenderungan harga ini sudah turun untuk beberapa komoditas,” kata Enggartiasto.

Yang penting, kata dia, ke depan pemerintah bersama pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melakukan intervensi melalui BUMN dan BUMD untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan tujuh komoditas.

Sementara ini, sudah didistribusikan daging kerbau sesuai harga acuan Rp 65.000 per kg dan gula pasir dengan banderol Rp 12.500 per kg di Pasar Grogol.

“Daging kerbau kami jual Rp 65.000 per kg. Baru hari ini kami distribusikan. Ada pasokan 10.000 ton dari Bulog,” imbuh Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Spend Smart
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com