Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perangi Korupsi, Ini Reformasi yang Dilakukan Dirjen Bea dan Cukai

Kompas.com - 20/12/2016, 16:09 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah membentuk tim penguatan reformasi kepabeanan dan cukai per hari ini, Selasa (20/12/2016).

Tujuannya untuk meningkatkan integritas pelayanan dan pengawasan pada kepabeanan dan cukai.

Pembentukan tim tersebut tercantum dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 909/KMK.04/2016 tentang Pembentukan Tim Penguatan Reformasi Kepabeanan dan Cukai. 

Dalam tim reformasi tersebut, Direktur Jenderal (Dirjen) Bea dan Cukai Kemenkeu Heru Pambudi merupakan Ketua Tim Pelaksana, sebagai bagian dari Tim Reformasi Kepabeanan dan Cukai ini.

Lantas, bagaimana tanggapan Heru atas pembentukan tim reformasi ini? Apa pula yang akan dilakukannya ke depan dalam mengemban tugas berat tersebut? 

Bertempat di Kantor Pusat Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Jakarta, Selasa (20/12/2016), Heru menyatakan bahwa pada intinya, dia ingin adanya pelayanan yang lebih cepat, lebih bagus, serta lebih transparan. Selain itu, adanya pengawasan yang lebih akurat dan efektif.

Menurut dia, ruang lingkup yang akan direformasi meliputi organisasi, sumber daya manusia (SDM), dan infrastruktur. 

Terkait dengan SDM, tim penguatan reformasi akan menanamkan budaya organisasi, integritas, dan profesionalisme. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya pungutan liar (pungli) yang dilakukan oknum pegawai.

"Belajar dari anak buah saya yang nakal itu jadi fokus pembenahan kali ini. Jadi penamanan budaya organisasi pegawai, integritas, dan profesionalisme mutlak sekarang menjadi salah satu program dari reformasi ini," tuturnya. 

Selain itu, terang Heru, tim penguatan reformasi akan menguatkan infrastruktur teknologi informasi (TI).

Menurut dia, TI bakal menjadi tulang punggung Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai Kemenkeu dalam hal pelayanan dan pengawasan. 

"Meskipun sekarang Ditjen Bea Cukai memilik infrastruktur TI yang baik, tetapi akan kami kuatkan lagi," tegas dia. 

Hal itu dilakukan karena TI memiliki dua fungsi. Satu, untuk konten yang memberikan pelayanan. Kedua, sekaligus berfungsi untuk monitoring dan pengawasan.

Dia berharap adanya tim penguatan reformasi ini maka fungsi pelayanan dan pengawasan di Ditjen Bea dan Cukai akan semakin meningkat.

Selain itu, kata Heru, dengan penguatan reformasi diharap penerimaan Bea dan Cukai lebih optimal. "Dengan itu, kami bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat," tandasnya. 

Halaman:



Terkini Lainnya

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com