Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Pasar Tradisional yang Sudah Dibenahi Pemerintah pada 2016?

Kompas.com - 05/01/2017, 07:44 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah pasar rakyat yang dibangun dan atau direvitalisasi melalui dana tugas pembantuan Kementerian Perdagangan pada 2016 sebanyak 133 pasar di 131 kabupaten dan kota.

Realisasi anggaran pembangunannya sampai dengan 30 Desember 2016 sebesar Rp 1,083 triliun atau 97 persen dari kebutuhan anggaran.

Namun demikian, realisasi pembangunan atau revitalisasi pasar tradisional tersebut rupanya meleset dari rencana awal sebanyak 168 pasar di 166 kabupaten dan kota dengan anggaran sebesar Rp 1,466 triliun.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan menuturkan, sebanyak 32 pasar diluncurkan (carry over) pada 2017.

Sedangkan tiga pasar mengundurkan diri yaitu Pasar Kemangi di Kota Pangkal Pinang, Pasar Montaain di Kabupaten Belu, serta Pasar Sukawati di Kabupaten Gianyar.

"Realisasi 2016 tidak terkejar karena ada penghematan (anggaran), sehingga 32 pasar harus di-carry over ke 2017," kata Oke di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (4/1/2017).

Pada tahun 2017, jumlah pasar yang rencananya akan dibangun dari dana tugas pembantuan sebanyak 272 unit pasar, dengan dana mencapai Rp 1,535 triliun.

Sebanyak 32 pasar di antaranya merupakan carry over dari rencana tahun 2016. Oke menambahkan, saat ini pihaknya baru mendapatkan anggaran untuk membangun atau merevitalisasi sekitar 220 pasar.

Perbedaan yang terus terjadi antara perencanaan anggaran dan implementasi pada tahun anggaran berjalan ini pun menjadi perhatian dari Kementerian Perdagangan.

"Jadi kan ada gap (selisih) terus. Makanya di 2018 nanti, didobel atau bagaimana kalau tidak terkejar sesuai target," imbuh Oke.

Presiden RI Joko Widodo sendiri telah memberikan target pembangunan 5.000 pasar dalam lima tahun, atau 1.000 tiap tahun.

Selain dari dana tugas pembantuan Kementerian Perdagangan, pembangunan atau revitalisasi pasar bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Keuangan.

Untuk tahun anggaran 2017 ini, DAK untuk pembangunan atau revitalisasi pasar yang telah dialokasikan ke daerah sebesar Rp 1,035 triliun.

Menurut Oke, program revitalisasi pasar ini sangat penting, karena terbukti mampu meningkatkan transaksi perdagangan dua sampai tiga kali lipat dibandingkan sebelum direvitalisasi.

Kondisi yang lebih bersih, tertata rapi, aman, dan nyaman membuat masyarakat lebih senang berbelanja di pasar tradisional.

"Maka kalau dari target itu anggaran kita (Kementerian Perdagangan) kurang, kurang, kurang, bila penting, perbesar di 2018, karena kita dikejar target," imbuh Oke.

Sementara itu Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dalam konferensi pers, Rabu menyatakan, pembangunan atau revitalisasi pasar tradisional tetap menjadi prioritas Kementerian Perdagangan bagaimanapun kondisinya.

"Tadi Presiden (di Istana Bogor) menekankan kembali, di 2018 beliau menyampaikan (kalau perlu) anggarannya tiga sampai lima kali lipat, dan menyampaikan agar kami menyiapkan, karena perdagangan yang riil ada di pasar rakyat," kata Enggartiasto.

Kompas TV Pasar Tradisional Sumber Macet di Pantura?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com