Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Arcandra Tahar Sosialisasikan Skema "Gross Split"

Kompas.com - 19/01/2017, 14:32 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan, pihaknya telah menyambangi para perusahaan-perusahaan minyak dan gas (migas) untuk mensosialisasikan skema gross split.

Skema tersebut menggantikan skema bagi hasil produksi (production sharing contract/PSC) lama di mana kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) tidak lagi menggunakan cost recovery. Dalam penerapannya skema gross split wajib digunakan bagi KKKS yang mengelola lapangan baru (blok migas).

"Kemarin kita datangani company-company, untuk mensosialisasikan skema gross split," ujar Arcandra di Jakarta, Kamis (19/1/2017).

Bahkan kata Arcandra, perusahaan-perusahaan tersebut menyambut positif perubahan skema bagi hasil tersebut. "Bagi yang melihat ini secara jernih mereka tertarik. Nah mereka tertarik dengan itu," terangnya.

Arcandra menambahkan, bagi perusahaan existing yang masih terikat kontrak dipersilahkan menggunakan cost recovery. Tapi bagi yang ingin memperpanjang kontraknya, disiapkan dua pilihan apakah tetap menggunakan skema cost recovery atau gross split.

"Untuk itu gross split berlaku untuk yang baru dan terminasi (habis kontrak). Bagi existing perpanjang maka boleh pilih apakah dia tidak pakai gross split atau tetap," tambahnya.

Arcandra pun memastikan negara tidak dirugikan jika menerapkan skema bagi hasil produksi gross split. Pasalnya, skema gross split dilakukan di awal, di mana sebelum penandatanganan kontrak terjadi.

Pemerintah dengan KKKS secara langsung membuat perjanjian kontrak bagi hasil (split). Keuntungan lainnya, biaya operasi pun tidak lagi ditanggung oleh negara, tapi semua ditanggung KKKS.

"Siapa yang bilang negara akan rugi. Karena gross kita baginya di atas (awal kontrak), cost enggak masuk APBN lagi semua mereka (KKKS) tanggung. Kita mau production split di awal," pungkasnya.

Penerapan skema gross split, kata Arcandra, sudah di uji cobakan terhadap 10 wilayah kerja (WK), hasilnya semua tidak ada yang merugi.

(Baca: Rezim "Cost Recovery" Berakhir, Selamat Datang Skema "Gross Split")

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com