JAKARTA, KOMPAS.com - Manajer Advokasi dan Investigasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Apung Widadi mengungkapkan, OJK memiliki tugas berat untuk memastikan sistem keuangan nasional tahan dari ancaman krisis. Ditambah lagi, Indonesia harus selalu menjaga fundamental domestik agar terhindar dari ancaman krisis ekonomi.
Menurut Apung, publik harus mengawal proses seleksi tujuh anggota Dewan Komisioner OJK periode 2017-2022 yang kini tengah berlangsung. "Dari hasil seleksi tahap pertama, telah tersaring 107 kandidat DK OJK dari beragam latar belakang profesi. Pansel harus selektif memperhatikan latar belakang calon, jangan sampai para pencari kerja, seperti fresh graduated atau pensiunan," ujar Apung dalam keterangan resmi, Kamis (9/2/2017).
Adapun peneliti Indef Abra Talattov menuturkan, Pansel OJK harus memilih calon yang dapat menjawab tantangan OJK ke depan. "Tantangan pertama, menjaga stabilitas keuangan nasional dari risiko eksternal dan internal. Kedua, mendorong inklusi keuangan demi mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan dinikmati seluruh komponen masyarakat," ujar Abra.
Tantangan ketiga bagi calon pimpinan OJK adalah mewujudkan tata kelola yang baik atau Good Corporate Governance pada seluruh pemangku kepentingan lembaga keuangan. Dan tantangan keempat adalah memahami gejala krisis dan mampu menyiapkan protokol mitigasi krisis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.