JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan infrastuktur di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) terus dikebut. Rencananya, kawasan tersebut akan beroperasi tahun ini.
Kemarin, Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak menyampaikan sejumlah progres pembangunan infrastuktur kepada Dewan Nasional KEK. Termasuk terkait dengan pembebasan 512 hektar lahan yang tinggal menunggu sertifikasi.
"Beberapa industri juga sudah mulai dibangun yang berbasiskan oleokimia, CPO, dan juga batubara,” kata Awang Faroek dalam keterangan resmi, Jakarta, Kamis (23/2/2017).
Selain itu pembangunan infrastruktur penunjang juga sudah mulai dikerjakan. Diantaranya pembangunan instalasi listrik kapasitas 200 megawatt telah groundbreaking pada awal tahun ini. Sedangkan pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) berkapasitas 200 liter per detik baru akan segara dimulai. Anggarannya sendiri sudah dimasukan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2017 Provinsi Kalimatan Timur. Pengembangan KEK MBTK akan menitikberatkan kepada industri hasil sumberdaya alam. Diantaranya yakni industri kelapa sawit dan batubara di berbagai wilayah Provinsi Kalimatan Timur. Pemerintah Provinsi Kalimatan Timur sendiri sudah menggandeng investor asal Rusia, Russia Railway dan Black Space, untuk membangun jalur kereta api khusus batubara sepanjang 520 km. Diharapkan infrastruktur kereta api itu bisa menopang KEK MBTK. Sekretaris Dewan Nasional KEK Enoh Suharto Pranoto mengapresiasi Gubernur Kaltim Awang Faroek atas komitmen serius membangun KEK MBTK. Ia berharap, Gubernur bisa segara menyelesaikan sertifikasi lahan KEK karena sangat dibutuhkan investor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.