Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Suku Bunga The Fed Diproyeksi Naik 2 Kali Tahun Ini

Kompas.com - 03/03/2017, 09:00 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

BALI, KOMPAS.com – Bank Indonesia (BI) memproyeksikan Bank Sentral Amerika atau Federal Reserve (The Fed) bakal menaikkan suku bunganya hingga dua kali ini pada tahun ini. Saat ini, suku bunga The Fed berada diposisi 0,75 persen.  

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menerangkan, kenaikan itu terjadi pada bulan Juni dan Triwulan IV tahun ini. Akan tetapi, kata dia, The Fed bakal menaikkan suku bunga lebih awal dari yang diprediksikan.  

“Setiap Rapat Dewan Gubernur kita update semuanya serta kemungkinan kebijaka The Fed. Bacaan terakhir bisa maju, nanti kita diskusikan lebih lanjut untuk waktunya The Fed dua kali,” ujar Perry dalam sebuah seminar di Kawasan Nusa Dua, Bali, Kamis (2/3/2017).  

Meski demikian, menurut dia dampak kenaikan suku bunga The Fed tidak terlalu berdampak pada sistem keuangan Indonesia. Dirinya menjelaskan, arus modal asing tidak akan terlalu besar setelah kenaikan suku bunga The Fed.  

"Terakhir kan Rp 27 triliun sudah lebih dari situ dalam bentuk lain juga ada. Makanya, pasar valas kita suplai dan permintaan (demand) sudah bagus," katanya.  

Selain itu, tutur dia, kenaikan suku bunga The Fed juga tidak berdampak pada nilai tukar Rupiah. Dirinya yakin rupiah akan stabil pasca kenaikan suku bunga The Fed. Saat ini, nilai tukar Rupiah berada diposisi  Rp 13.355.  

"Sejauh ini dampaknya relatif minimal dan nilai tukar stabil. BI juga tidak terlalu banyak melakukan intervensi, tetapi kalau ada kejutan BI akan selalu siap masuk ke pasar untuk stabilitas nilai tukar Rupiah," tandasnya.  

Sekadar informasi, berdasarkan tren selama ini, kenaikan suku bunga the Fed biasanya terjadi pada bulan Maret, Juni, September, dan Desember per 25 basis poin. Namun, banyak sumber mengatakan, bahwa The Fed bakal naikkan suku bunganya pada Maret 2017.

Kompas TV Rupiah Berhubungan dengan The Fed?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com