Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 5,2 Persen Tahun Ini

Kompas.com - 15/06/2017, 14:46 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 5,2 persen pada tahun 2017. Adapun pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2018 mencapai 5,3 persen. Hal ini tertuang dalam laporan terkini Bank Dunia bertajuk Indonesia Economic Quarterly.

"Perekonomian Indonesia memasuki tahun 2017 dengan pijakan yang kuat, dibantu oleh lingkungan global yang lebih mendukung dan kondisi fundamental dalam negeri yang membaik," kata Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo A Chaves di Jakarta, Kamis (15/6/2017).  

Kinerja fiskal pada semester I tahun 2017 menguat, dengan peningkatan pendapatan dibandingkan dengan tahun lalu, dan kualitas pengeluaran yang lebih baik.

Target penerimaan yang lebih realistis dalam APBN 2017 mengurangi kebutuhan pemotongan anggaran yang besar seperti yang telah dilakukan pada tahun 2016.

"Peningkatan peringkat kredit dari Standard and Poor baru-baru ini jelas menunjukkan adanya perbaikan pengelolaan dan kredibilitas fiskal negara ini," ujar Chaves.  

Ketidakpastian kebijakan global dan ancaman proteksionisme yang meningkat di beberapa negara masih menimbulkan risiko merugikan yang signifikan terhadap pemulihan perdagangan dunia.

Pemulihan harga komoditas global yang terus berlanjut telah membantu meningkatkan penerimaan ekspor dan fiskal, namun harga, terutama batubara, diperkirakan akan menurun pada tahun 2018.  

Chaves menyatakan, peningkatan penilaian S&P adalah pengakuan signifikan atas kemajuan yang dibuat pemerintah dalam memperbaiki pengelolaan dan kredibilitas fiskal. Harga komoditas memberi beberapa dukungan. Namun, Indonesia harus terus mencapai kemajuan dalam reformasi struktural.

"Upaya yang dilakukan secara terus-menerus tetap penting untuk memperluas potensi ekonomi dan membuat negara ini mengurangi ketergantungan pada ekspor komoditas,” imbuh Chaves.

Pemerintah akan semakin menghadapi pilihan-pilihan sulit untuk menangani reformasi struktural yang penting namun mungkin tidak populer.

Secara khusus, laporan ini menunjukkan bagaimana pembatasan terhadap penanaman modal asing (PMA) merupakan hambatan bagi arus masuk PMA ke Indonesia.

(Baca: Bank Dunia Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Global Naik Jadi 2,7 Persen)

Kompas TV Untuk tahun depan, pemerintahan Joko Widodo kembali tancap gas dan membidik pertumbuhan ekonomi hingga 6,1 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com