Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan BI Pertahankan Suku Bunga Acuan

Kompas.com - 16/06/2017, 17:33 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) kemarin, Kamis (15/6/2017) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI 7-Day Repo Rate pada posisi 4,75 persen.

Apa yang menjadi alasan bank sentral memutuskan untuk mempertahankan suku bunga? Gubernur BI Agus DW Martowardojo menjelaskan, pihaknya meyakini bahwa suku bunga acuan 4,75 persen sejalan dengan kondisi stabilitas sistem keuangan dan makroekonomi Indonesia yang sedang berjalan. BI meyakini sistem keuangan dan makroekonomi dalam kondisi stabil.

"Namun kita juga mencermati perkembangan dunia. Hari sebelumnya baru ada kenaikan Fed Fund Rate (suku bunga acuan AS). Fed Fund Rate masih akan naik lagi mungkin September atau Desember dan 2018 juga masih ada kenaikan," kata Agus di kantornya di Jakarta, Jumat (16/6/2017). (Baca:BI: Kenaikan Suku Bunga AS Berdampak Minim

Selain itu, bank sentral AS Federal Reserve juga semakin positif untuk menurunkan neracanya. Pun di kawasan Eropa, ada beberapa kondisi yang diwaspadai BI, antara lain kondisi perbankan Italia yang tengah tidak terlalu baik dan kondisi politik pasca pemilu di Inggris. 

Dari pasar komoditas global, harga-harga komoditas dunia yang sedang dalam tren perbaikan nyatanya terjadi bias menurun, termasuk harga minyak dunia. Sehingga, bank sentral pun mewaspadai pergerakan harga komoditas tersebut.

Di dalam negeri, perekonomian Indonesia terus menunjukkan perbaikan dan dalam taraf pemulihan. Adapun sumber-sumber pertumbuhan ekonomi berasal dari investasi dan konsumsi.

"BI 7-Day Repo Rate tetap 4,75 persen konsisten dengan upaya menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan dan meneruskan pemulihan ekonomi Indonesia," jelas Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com