Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Risiko yang Hantui Pasar Obligasi RI di 2016...

Kompas.com - 16/05/2016, 12:45 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar obligasi Indonesia mencatat kinerja yang solid pada tahun 2016 ini. Namun demikian, masih tetap ada risiko yang menghantui pasar obligasi pada tahun ini dan perlu tetap dicermati.

Head of Fixed Income Manulife Asset Management Indonesia Ezra Nazula menjelaskan, risiko pasar obligasi yang patut dicermati tahun ini ada dari sisi global maupun domestik.

Ezra mengatakan, perbaikan sentimen investor global merupakan salah satu faktor pendukung kinerja pasar obligasi Indonesia.

Akan tetapi, Peningkatan volatilitas pasar global terutama disebabkan ketidakpastian arahan kebijakan The Fed atau China dapat mempengaruhi minat investor terhadap pasar obligasi negara berkembang.

Namun di sisi lain, peran investor domestik diharapkan akan meningkat dan mengurangi risiko capital outflow.

"Terutama setelah diterbitkannya peraturan OJK mengenai minimum investasi pada SBN bagi asuransi dan dana pensiun dan juga potensi arus dana masuk melalui repatriasi aset dari program tax amnesty," tulis Ezra, melalui laporan analisisnya ke Kompas.com akhir pekan lalu.

Adapun risiko dari pasar domestik fokus utamanya saat ini adalah perkembangan program tax amnesty yang masih dibahas DPR. Program tax amnesty diharapkan dapat membantu peningkatan pendapatan pajak dan mengurangi posisi defisit fiskal Indonesia.

Meski begitu, gagalnya program tax amnesty dikhawatirkan akan mendorong peningkatan penerbitan SBN lebih dari target. Otomatis banjirnya obligasi di pasar dapat menurunkan harga.

"Tetapi risiko ini pun sudah mulai dimitigasi. Pemerintah dapat melakukan penerbitan SBN melalui private placement untuk menjaga pasokan SBN di secondary market, atau mencari pembiayaan alternatif melalui pinjaman bilateral," jelas Ezra.

Kompas TV DPR "Kebut" RUU "Tax Amnesty"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com