Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Memberi Anak Pelajaran Bisnis yang Tidak Diajarkan di Sekolah

Kompas.com - 07/08/2016, 13:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Setiap musim liburan berakhir, sudah waktunya anak-anak kembali bersekolah. Saat ini, anak-anak di sekolah belum diberikan fokus terhadap pelajaran tertentu yang diminatinya.

Penjurusan mata pelajaran baru dimulai sejak jenjang pendidikan sekolah menengah atas (SMA) ataupun sekolah menengah kejuruan (SMK).

Lantas, bagaimana jika anak-anak Anda memiliki bidang minat di luar pelajaran sekolah? Misalnya, kesenian, bela diri, atau bahkan entrepreneurship alias kewirausahaan.

Salah satu jalannya tentu dengan membiarkan mereka mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan di sekolah atau mengikuti les. Namun, tidak semua ilmu tersebut dapat diajarkan melalui kegiatan belajar formal.

Salah satu pelajaran hidup yang jarang diajarkan secara formal di sekolah adalah ilmu bisnis atau kewirausahaan. Apakah anak memiliki bakat ini atau tidak, tentu tidak ada salahnya jika anak sudah memahami dasar yang benar mengenai konsep bisnis.

Kelak, ilmu ini akan membantu dalam pengelolaan keuangan pribadi ataupun terjun ke dalam dunia wirausaha.

Ada empat cara memberi pelajaran bisnis untuk anak yang bisa diterapkan oleh orangtua dan wali anak.

Pertama, ajari anak konsep menabung

Menabung merupakan konsep pengelolaan keuangan yang paling mendasar. Hal ini juga berlaku dalam prinsip berbisnis. Tabunglah uang sedikit demi sedikit hingga menjadi bukit.

Untuk membuat anak semangat menabung, mulailah dari menggunakan celengan.

Coba pakai celengan dengan bentuk karakter film atau kartun favoritnya. Ajarkan untuk menyisihkan sedikit demi sedikit uang jajan yang ia peroleh, dan terangkan bahwa uang tabungan tersebut dapat digunakan untuk membeli sesuatu yang dia inginkan.

Kedua, biarkan anak terlibat dalam bisnis yang Anda atau kenalan Anda geluti

Anak bisa diberikan peran-peran yang sederhana. Beri tahukan apa kontribusi peran dia dalam bisnis sehingga dia mulai memahami struktur organisasi dalam sebuah bisnis.

Contohnya, saudara Anda memiliki bisnis peternakan di desa.

Sambil berkunjung ke tempatnya, Anda bisa meminta saudara Anda untuk membawa si anak melihat-lihat peternakan, kemudian bisa coba membantu untuk mengambil hasil ternak, seperti memerah susu sapi.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com