Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaring Dana Repatriasi, Mandiri Investasi Siapkan Produk Reksa Dana Penyertaan Terbatas

Kompas.com - 26/07/2016, 13:45 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Mandiri Manajemen Investasi berencana menyiapkan produk investasi berupa reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) guna menjaring dana repatriasi hasil tax amnesty.

Direktur Utama Mandiri Manajemen Investasi Muhammad Hanif mengatakan, meskipun RDPT sebelumnya sudah ada dan bukan produk khusus yang dipersiapkan untuk menampung dana repatriasi, tetapi pihaknya akan memanfaatkan momentum program tax amnesty untuk meraup dana segar.

"Produk existing sudah ada, yang lainnya punya RDPT, meskipun bukan untuk repatriasi, tetapi kita sudah siapkan untuk itu, karena momentumnya pas untuk kita tawarkan," ujar Hanif di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (26/7/2016).

Hanif menjelaskan, sebelum menawarkan RDPT untuk menampung dana repatriasi, pihaknya akan melakukan kajian terlebih dahulu terkait tujuan wajib pajak melakukan repatriasi.

"Kita cari tahu dulu wajib pajak melakukan repatriasi tujuannya apa sih? Biasanya tujuannya mereka sesuai dengan karateristik mereka, kebanyakan akan konservatif tawarkan yang cocok seperti reksa dana pasar uang dan reksa dana obligasi yang low rate," imbuh Hanif.

Menurut Hanif, selain mencoba menyesuaikan produk RDPT untuk menampung dana repatriasi, pihaknya juga tengah mengelola RDPT sekitar Rp 400 miliar hingga Rp 500 miliar untuk underlying proyek energi terbarukan.

"Satu yang sudah siap Rp 400 miliar hingga Rp 500 miliar untuk underlying energi terbarukan yang menurut kita risikonya terukur. Bisnisnya jangka panjang," pungkasnya.

Kompas TV Nilai Wajar dalam Tax Amnesty
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com